Saturday, March 1, 2008

Mari kita senyum








Aneh.. juga !! gimana ngga aneh kan, masa sepanjang hari yang aku jumpai hanya orang-orang yang pura-pura ramah, bersikap manis, seolah-olah kita manusia yang terbaik yang pernah mereka jumpai sepanjang hayat mereka. Tapi dibalik semua itu, ada lumut di balik batu. Kayaknya ngga ada lagi manusia yang tulus memberikan senyuman tanpa mengharapkan imbalan. Padahal kan kita itu diajarkan untuk memberikan sesuatu itu setulus hati. Nyatanya mereka hanya berpura-pura semua. Setiap kata yang terucap dan senyuman selalu mengharapkan imbalan. Ketika kita menolak permintaan mereka yang nota bene mereka meminta secara halus dan senyum terpaksa sehingga bibir mereka kelihatan seperti angka delapan dari roda mobil yang penyot, mereka bisa memberikan ekspresi yang berbalik 180 derajat walau ngga "celcius" yang tadinya senyum tiba-tiba berbuah menjadi seram. (Maunya selalu turuti permintaanya). Nah.. di situlah ketahuan kalau senyuman mereka hanya topeng untuk mendapat apa yang mereka harapkan. Pokoknya ngga ada lagi senyuman yang tulus setulus senyuman ketika kita jatuh cinta. Ironis memang, tapi itu nyata. Mungkin senyuman sekarang sudah barang langka. Senyuman itu sebenarnya bisa jadi senjata bagi kita untuk selalu meredam kemarahan orang lain, neh... sebagai contoh ketika orang sedang emosi dan marah meledak-ledak, coba saja senyum dan memberikan saran yang bijaksana dan berbicara dengan suara yang sedikit menasehati, pasti berhasil.Kebanyakan sekarang memang "berjutnya" (bahasa karo-merajut) daripada senyumnya. Asal aja ada yang ngga mengena di hatinya langsung berjut. Bermacam-macam memang masalah orang, tapi masa dibawa masalah ke tempat kerja, sehingga kita ngga berani lagi berbicara dengannya, habisnya masa pake pasang muka yang seram (padahal kalo pun ngga pake juga udah seram hikhhh...). Anehhhh....... bin lucu feat langka.Saran saya neh.. kalau masih bisa memberikan senyuman yang tulus napa ngga iya kan ? Cuma hati-hati juga dalam memberikan senyuman kepada orang lain bisa-bisa salah tanggap jadi berAB !Tuh makanya beri juga senyuman yang tepat dan ngga neko-neko. Kadang bisa juga kesal saat memberikan senyuman, gini .... pas kita senyumin orang dianya malah buang muka (walau masih nempeh mukanye), "sakit hati" jangan mau. Kita itu memberikan sesuatu yang baik kepada orang lain jadi ngga usah tanggapi ekspresi mereka, yang penting kita senyum. Napa harus senyum ???? Tanpa kita sadari kita sebenarnya sudah mengasah emosional dan penampilan kita, di samping kita juga bisa beramal, kenapa tidak ? dengan senyuman kita itu juga merupakan ajakan kita kepada orang lain untuk senyum tanpa harus mengetahui apa yang mereka pikirkan dan tanpa memberitahu apa yang kita hadapi. Jadi senyuman merupakan interaksi sosial yang halus tanpa modal, malahan yang jelek kelihatan lebih cantek/ganteng..., yang blacky kelihatan lebih manis (hitam+manis=hitam manis), makanya itu untuk kita semua Mari... senyum. Semoga membantu. De.....e......

No comments: