Monday, November 17, 2008

TUNTUTAN


Kerap kali kita selalu dihadapkan dengan posisi yang sangat sulit keseharian kita. Pande ? Bukan. Hanya saja kita selalu mencoba untuk tahu hal-hal yang baru. Ngga peduli bagaimana caranya. Koran, majalah, buletin dan internet yang paling up to date. Alhasilnya, kita lebih dahulu mengetahuinya ketimbang teman yang hanya mengharap tahu dengan selalu bertanya kepada kita dan selalu meminta kita siap ditanya.Ngga peduli, apa kita lagi sibuk, jungkir balik akibat banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan dari orang-orang yang mengharapkan kita selalu bisa memecahkan segala persoalan mereka. Tanpa ada rasa sedikit saja 'apa yang kita rasakan'. Gimana ini ? It apa seh ?Cemberut, bulan-bulanan ..... kalau kita ngga jawab tepat pada waktunya. Bisa ketemu lagi weekend yang akan datang dari weekend yang kemaren kita didiamin karena kita ngga bisa jawab atau lagi sibuk dan ngga bisa langsung bantu. "Wah itu seh bisa". Mereka memang mengharapkan kita selalu sebagai "hero" mereka kalau aza mereka lagi dalam kesulitan. Tapi ... coba lagi dalam kesenangan, apa ada orang beritahu pada kita kalau mereka lagi senang?Lucu seh.... Gini ada satu cerita. ini sudah bertahun-tahun berlangsung. Saya punya teman 'sebenarnya pintar' cuma malas. Hampir selalu bertanya pada saya dalam hal yang sulit baginya, tapi yang anehnya sautu waktu dia juga bisa mengajari saya dengan pertanyaan kemaren jadi seolah-olah kita orang blo'on kalo dia udah tahu. Saya seh sadah aza kalau hal itu berlangsung cuma malas kasih tahu kalau hal itu dari saya didapatnya 'takut malu-lamuin dia nanti bulan-bulanan lagi' yang penting saya sadar kalau itu bersumber dari saya. "Ndra sini lah !"Aku lagi sibuk neh, kan kamu yang perlu kamu datang kesini lah""mana bisa aku angkat komputer aku"NGga usah pake lama, roman mukanya akan langsung berubah karena kita ngga bisa langsung berikan bantuan akurat. Padahal yang ditanya hanyalah sepele dan bisa aza saya juga belum tahu. Dari situ saya dapat pelajaran baru "kepadanaian itu juga bisa jadi bumerang" karena orang-orang yang tidak mau mengerti.

No comments: